Bedah Buku "Si Buta dari Gua Plato"
:Rif'an Anwar :
pamflet bedah buku Si Buta dari Gua Plato:Rif'an Anwar
Jumat, tgl 4 Februari 2011, pukul 16.00 WIB, di MCR di acara bedah buku Humor Filsafat (Filsafat Humor) "Sibuta Dari Goa Plato", dengan pembedah Muhhammad Al Fayyad (penulisDerrida,), Ali usman ( Resensor buku Filsafat, ) dan UUN (Editor redaksi Kanisius).
Bagi sebagian orang, filsafat dianggap salah satu bidang ilmu yang sulit bahkan membuat pusing. Namun bisa saja pandangan tersebut berubah setelah membaca buku berjudul 'Si Buta Dari Gua Plato'. Buku yang ditulis oleh mahasiswa UIN Yogyakarta, Rif'an Anwar tersebut, menyajikan ulasan filsafat dengan bahasa yang sederhana bahkan cenderung lucu. Buku yang diluncurkan Jumat (4/2) malam ini, menjelaskan pandangan 30 filsuf. Mulai dari Karl Marx, Immanuel Kant hingga Friedrich Nietzsche. (at Harian Jogja)
Rif’an menegaskan bahwa buku ini mengkritik pemikiran-pemikiran yang tidak sempurna. Dan, ia memilih cara humor untuk mengkritik. Demikian pula Fayyadl, menurutnya filsafat kurang praksis dalam keseharian. Selain itu, filsafat dipandangnya mulai mandul, seperti Kant yang sulit bersikap karena terlalu banyak pertimbangan. Maka filsafat perlu intervensi (lebih berperan) dalam kondisi ketidakkepastian karena dekonstruksi. Ia pun meminjam kata Marx untuk menjelaskan realita, jika sejarah terjadi berulang maka berarti dua kemungkinan. “Tragedi atau lelucon,” ujarnya.
Sebagaimana penulis memilih istilah Gua Plato. Pesan yang ingin disampaikan buku ini, kata Rif’an, merujuk pada perumpamaan filsuf besar Yunani, Plato, yakni manusia yang hidup di dalam gua dan tidak mampu melihat apa-apa kecuali bayangan yang tercipta dari sinar dari luar, dan setelah keluar dari gua menusia tetap tidak melihat apa-apa. “Karena memang ia buta,” katanya diiringi tawa peserta diskusi. (at berdikarionline)
Orang perlu ketawa seperti halnya orang perlu cari angin. Apalagi kalau mau mengkritik, lebih bijaksana membikin ia tersenyum daripada membikinnya bangkit dari kursi dan membelalakkan matanya. Buku yang berisi 100 cerita anekdot filsafat ini sangat cocok untuk semua orang karena filsafat bersifat universal. Anggapan orang bahwa belajar Filsafat itu melelahkan, maka itu tidak berlaku dengan membaca buku ini. Malah membuat kita tersenyum-senyum sambil menikmati dunia filsafat. (at goodreads)
selamat membaca :)
0 kritikan:
Posting Komentar
Tempat Menghujat