Ini mengenai hilangnya sepiring indomie goreng dengan se-centhong nasi.
Sangat Mengerikan!
Mari kita dengarkan cerita sebelum kejadian dan sesudah kejadian.
***
Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, aku masih berada di pendopo LKiS dengan teman sesama gondorong, yaitu dimas twitt bumb-bumb prett (fusion antara dimas dengan pacarnya tatha). Mengutak-atik leptop, entah itu facebook-an (seperti anak muda dan tua masa kini), twitter-an (seperti kebanyakan artis-artis dan pejabat masa kini), nge-blog (seperti si Raditya Dhika"kambing jantan), mbuka email (ini wajib), dan lain-lain. Sedang asik-asiknya mengamati layar leptop dengan tekun, terdengar suara motor dari arah barat,
ngggggeeeeeeeeeeeennngggggggg.. ccciiiitttt.. Tepat depan tempat ku duduk dan bersenggama dengan leptopku, motor itu berhenti.
"Assalamualaikum!"kata pengendara motor yang baru saja datang.
"Walaikumsalam.. Pak Ibad!"jawab aku dan dimas.
Ternyata Mrs. Ibad, salah seorang staff LKiS yang mengurusi Media&Budaya.
***
"Bagaimana kalo kita pesta gorengan, malam ini?"kata pak Ibad kepad kami berdua.
"Oke oke pak, Saya siap pergi untuk membeli!"
"Ini uangnya!"menodongkan uang berwarna hijau alias 20ribu-an untuk kami.
"sssiiip!" semangat.
.......
"Oh ya pak, ini dipakai berapa?"tanya ku.
"5000 aja gag usah banyak-banyak nanti kesenengan kalian, hehehe!"jawab beliau.
"oke oke. hahaha!"
***
Ngggeeeenngg...ccciiiiiitttt.. "Pesta gorengan siap dimulai!"
Nyam.. Nyam .. Nyam ..
Alhamdulillah, malam ini bisa makan gratis. hehe
Alternatif dah, gag ada nasi gorengan-pun jadi.
Sembari kita mengunyah gorengan, tak lupa obrolan demi obrolan ringan namun berbobot muncul juga.
Saat itu kami mengobrol masalah harga cabai yang melambung tinggi. Ada yang bilang karena Muktamar Muhammadiyah lalu, ada yang bilang karena akan memasuki bulan puasa jadi bahan makanan naik semua. hufff.. Jadi teringat lagu-nya Bang Iwan yang Galang Rambu Anarki.
Saking enaknya ngobrol sambil comat-comot gorengan yang masih adem, akhirnya kami tidak merasakan kalo gorengan itu telah habis. Namun, obrolan tentang masa depan cabai masih berlanjut hingga terdengar ocehan ;
"Bagaimana kalo kita pesta rakyat, yaitu makan mie!"kata Pak Ibad.
"An, kamu lapar gag?" tanya Pak Ibad lagi.
"Aku sih belum laper, hehe!"
"Tapi mau makan kan?"rayu pak Ibad dengan senyum sinis.
"Hehehe.. Ya mau Pak!"jawabku sambil cengengesan.
"Oke aku yang beli kamu yang masak!"bujuk beliau lagi.
(mencoba tak mendengar, padahal ya emang gag mendengar, hla wong ngomongnya aja sama mas Rif'an, hehehehehe)
***
"Yooooooo!!!!"bersemangat dengan sedikit paksaaan.
hehehe..
Selang beberapa menit setelah mendekam di dapur untuk merampungkan pesanan Mr. Ibad akhirnya 4 INDOMIE GORENG , 3 BUTIR TELUR, dengan tambahan berupa sayur mayur like a sawi, lombok, dan bawang putih, SELESAI dan SIAP DISAJIKAN!
"Pakkkk Ibaaaaddddd, pesanan siap disajikan! Ayo kita makan!"
WOKEEEEEEEEEEEEE...
Nah, saat aku menatap untuk pertama kalinya hasil dari sebuah indomie goreng, dan secentong nasi yang aku sempat tambahkan agar kenyang aku dapatkan, semua itu masih normal. Yang dimaksud dengan normal diatas adalah Indomie yang berada dalam mangkok kecil nan imut itu masih ada.
BEGONDAAAANGGG!!!!
Kami makan dengan lahap sekali, sampai-sampai Pak Ibad nambah 2 centong nasi dalam sekali makan. Waw, Prestasi yang patut untuk diacungi jempol. Hehehehe..
Kami makan sambil ngobrol ngalor-ngidul.
KEMUDIAAANNNNNNN.. Aku menatap mangkuk ku untuk yang kedua kalinya, aku mendapatkan sebuah mangkuk kecil kosong dengan segelas sendok makan di dalamnya. Huaaaaaaaaaaaaaaaaa.... Dimana indomie goreng telur dengan secentong nasi-ku tadi (aku mencoba bertanya kepada diriku sendiri). Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrgggggggggghhhhh .. Tidak .. Indomie-ku hilang.
Ya Allah, MakhlukMu yan bagaimana lagi yang Kau suruh untuk mengambil mie ku lagi?????
hufffffhhhhhh..
Aku mencoba untuk teliti dan mencoba memelihara/menjaga/ merawat/ apa yang telah Kau berikan...
tapi maaf Ya Allah untuk malam ini aku tidak bisa menjaga dan merawat semangkuk indomie yang telah Kau berikan kepada hamba-Mu yang rakus ini. Semangkuk mie-Mu yang Kau titipkan itu hilang entah kemana Ya Alllaaaahhh..
Aku sungguh menyesal untuk malam ini.
Maafkan aku!
Maafkan keteledoranku!
Semoga yang mengambil Indomie Goreng Telur dengan secentong Nasi itu mendapatkan balasan (kekenyangan atau mendapatkan rejeki yang banyak, hehe)
Lalu aku- pun menangis dengan penuh kekenyangan.
***
Begitulah teman-teman reka ulang cerita tentang sebuah Mie Yang Hilang.
Jadi, bial ada yang menemukan Indomie (seperti foto diatas),
HARAP UNTUK MENGEMBALIKANNYA SEGERA KEPADA KU!
Atau HUBUNGI NOMER : 081804313782.
(hehehe, sekalian promosi nomer)
Jadi, bial ada yang menemukan Indomie (seperti foto diatas),
HARAP UNTUK MENGEMBALIKANNYA SEGERA KEPADA KU!
Atau HUBUNGI NOMER : 081804313782.
(hehehe, sekalian promosi nomer)
***
Sekian dulu postingan dari saya, kurang lebihnya mohon dimanfaatkan.
Semoga Bermanfaat.
SALAM KARYA DAN HIDUPLAH!
0 kritikan:
Posting Komentar
Tempat Menghujat