Salam sejahtera untuk kalian..
Woke!
Jumat ini ada beberapa hal yang akan kuceritakan kepada kalian.
***
Memulai start dengan menyiram tubuh. Lalu merapikan beberapa tempat yang tidak enak dipandang mata. Yang terakhir adalah duduk sambil menggenggam novel Paulo Coelho di tangan kanan dan kopi di tangan kiri. Bersiap untuk membaca. Prepare to read and read begins.
***
Karena ketika sampai di SMA UII, sang kepala sekolah sedang rapat, kami pun menitipkan suratnya kepada Guru TU. Satu tahap selesai. Untuk rute selanjutnya, kita akan pergi ke Dinas Kebudayaan untuk mengambil materi Workshop Film yang diadakan oleh Dinas Kebuadayaan, kemarin. Karena surat yang intinya memohon Komunitas Coret bergabung dalam workshop film tersebut datangnya telat, maka kami tidak bisa ikut dan hanya mengambil materi workshop-nya. Dua tahap selesai. Alhamdulillah ketika melirik jam, waktu jumatan masih lama. Keputusan terakhir adalah berkunjung ke MA Ali Maksum. Sampai di TKP, kesulitan menemukan sang ketua OSIS. Dikarenakan PP Krapyak sedang sibuk-sibuknya memperbesar gedung-gedungnya, selain itu bulan-bulan ini adalah bulan dimana para pelajar lulusan SMP sedang sibuk-sibuknya mencari tempat singgah belajar mereka untuk tingkat yang lebih tinggi, keadaan seperti itu ditemukan di PP Krapyak. Kerap kali menemukan beberapa bahkan segerombolan manusia dengan pakaian rapi, menggunakan penutup kepala yang orang Islam sebut itu peci atau kopyah. Ada juga yang mengenakan sarung sebagai pengganti celana. Hanya itu yang ku amati pagi ini. Selebihnya aku harus menemukan ketua Osis bersembunyi. Kesana-kemari dengan Mas Pekik, tak menemukan apa-apa. Hampir putus asa. Akhirnya kami menuju ke beberapa ruang yang biasanya dipakai siswa untuk kegiatan belajar.
Alhamdulillah. Orang yang kami cari ada. Ngobrol sedikit guna memperjelas maksud kedatangan kami ke MA Ali Maksum dan guna memberitahu maksud dari surat ber-stempel “Komunitas Coret” yang ada di genggaman tangan kami. Bla.. Bla.. Bla.. Bla.. Negosiasi selesai. Waktu belum menandakan sholat Jumat segera berkumandang. Kami putuskan untuk cari makan.
Hampir saja ketinggalan Jumat-an, karena aku sibuk dengan makan sedangkan mas Pekik leyeh-leyeh karena kepanasan. Keputusan dimana akan melaksanakan sholat Jumat akhirnya selesai. Kami sholat Jumat di dekat kontrakan mas Pekik.
***
Saking panasnya cuaca siang di hari Jumat ini, akhirnya setelah jumat-an kami santai-santai dulu di kontrakan. Tak sengaja, tertidur.
Panasnya cuaca hari ini terpaksa membangunkan kami untuk kembali ke LkiS.
Saatnya untuk melanjutkan membaca dan merampungkan The Alchemist lagi. HORASSSS !!!
***
Malam ini terkurung lagi dengan kesendirian . Hufhhh.. (sighing again). Dimas pergi menemui ayahnya di TBY (Taman Budaya Yogyakarta) sedangkan Sang Pendekar, Sujiwo Ardhi terlelap dalam tidur. Dengan ini aku putuskan untuk menyetel musik dengan keras agar suasana sepi hancur. YEAH! Berjam-jam bercumbu dengan laptop buduk, dari arah jam 1 terlihat sosok pendekar Ardhi bangkit dari mimpi. Alhamdulillah ada teman. Beberapa menit kemudian setelah masa-masa kebangkitan sang pendekar, salah seorang temanku, ipin datang. Dua orang meramaikan suasana. Beberapa detika kemudian Dimas datang, YEAH! Lengkapa sudah malam ini untuk menyempatkan waktu dengan bermain remi lagi. HAHAHAHAHAHA.. Inilah salah satu kegiatan komunitas Ceret ;perlu Saya tekankan dan ingatkan lagi, bahwa komunitas Ceret ini berada di bawah tangan sang pendekar dengan agenda yang sangat lumayan untuk diacungi beberapa jempol tangan dan kaki, berfokus kepada KOMPOR (sebagai salah satu elemen tunggal komunitas Ceret), Kopi (elemen air hitam guna penyemangat untuk tetap berjaga), Gula (elemen yang terbuat sebagai pasangan elemen air hitam), dan beberapa kartu (agar malam-malam terisi dengan berguna). Hahahahahahahaha..
Dan kali ini, malam ini, permainan remi terulang lagi. Hanya saja peserta-nya berkurang. Yang dulunya ada 4 orang, yaitu; Ipin, Dimas, Jarot, dan Pendekar Ardhi. Sekarang tinggal, Ipin, Dimas, dan Pendekar Ardhi, sedangkan Jarot pergi ke negeri antah berantah.
Lagi-lagi kali ini aku hanya menjadi penonton.
Tertawa jika orang-orang tertawa, serius jika orang-orang serius.
Malam ini aku habiskan dengan menulis tulisan ini. Aku sendiri bingung, akankah tulisan ini berguna atau tidak, aku tak tahu. Tapi, yang pasti, ku yakinkan kepada diriku bahwa aku memang benar-benar bisa MENULIS.
#Lagi-lagi aku belum merampungkan bacaanku. Hufhhh...
***
Oke, teman-teman Blogger’s Indonesia.
Sepertinya aku anggap cukup saja postingan kali ini.
Mata sudah memerah karena terkena iritasi ringan akibat mengantuk.
Sepertinya aku anggap cukup saja postingan kali ini.
Mata sudah memerah karena terkena iritasi ringan akibat mengantuk.
Semoga bermanfaat untuk kalian semua.
***
SALAM KARYA DAN HIDUPLAH
::
2 kritikan:
thanks for your comment :)
i'll support you. so be behavior to reach your dream :)
oke.
thanks for my sista, who give me some support!
untuk pertama kalinya blog ra nggenah ini di koment.
alhamdulillah,
Posting Komentar
Tempat Menghujat