Menyatukan anak-anak muda yang mempunyai karakter bermacam-macam memang tidak sulit. Salah satunya dengan cara belajar sambil bermain.
Nah, postingan kali ini akan membahas asyiknya belajar sambil bermain yang di dalamnya terdapat beraneka ragam jenis manusia-dari berbagai macam latar belakang. Memang terlihat sulit, tapi jika ada kemauan pasti ada hasil yang diraih.
Youth Camp (Kemah Muda), acara tahunan yang dibuat oleh Yayasan LKiS (Lembaga Kajian Islam dan Sosial) ini merupakan salah satu program LKiS untuk mempersatukan perbedaan dalam remaja. Mengajak para remaja untuk berbagi dalam perbedaan. Sebelumnya, LKiS yang berada di bawah HiVos, membentuk komunitas kecil di 3 kota (Jogja, Magelang, dan Solo). Untuk Jogja- Komunitas Coret, untuk Magelang,-Komunitas Jeda, untuk Solo-Komunitas Potlot (dulu Komunitas Toelis, namun karena Toelis sudah mandiri, mereka melepaskan diri dari LKiS). Dari 3 komunitas itu, setiap tahunnya LKiS menyelenggarakan kemah komunitas. Tahun 2009 dengan slogan “Aku+Kamu=Kita” bertempat di Kaliurang, Yogyakarta- telah berhasil diselenggarakan. Untuk tahun 2010 ini, LKiS mengadakan kembali dengan slogan “Kita Beda Kita Bersama” di Mangunan, Imogiri, Yogyakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan 3 komunitas dalam satu tempat untuk saling berbagi, entah itu bertukar pikiran, karya, ide, dll-yang dikemas dengan nama Youth Camp.
YC atau Youth Camp’11 ini diselenggarakan di Kebun Buah Mangunan, Imogiri, Yogyakarta-selama 3 hari. Terhitung sejak tanggal 17, 18, 19 Desember 2010. Memang rencananya kemah ini dibuat saat anak-anak SMA sedang libur semester.
Berbagai macam kegiatan ditujukan kepada para peserta, antara lain; pengenalan reproduksi remaja, jurnalistik, game yang bersifat mendidik, jalan-jalan, diskusi kelompok terkait dengan masalah-masalah terkini, pengenalan peserta kepada sumber daya manusia setempat dengan cara membuat semacam tulisan tentang desa wisata. Begitulah kurang lebih kegiatan selama kemah. Masih banyak lagi sebenarnya kegiatan yang ada, namun jika saya sebutkan pasti akan memenuhi postingan kali ini.
Oh ya, sebelum acara YC’11 dimulai, para peserta mengadakan Launching Antologi Cerpen “Paranoia” dan Kompilasi Film Dokumenter di Balai Bahasa Yogyakarta. Acara ini mendatangkan narasumber Raudal Tanjung Benua (sastrawan) untuk membedah “Paranoia”. Kurang lebih 2 jam acara launching ini berjalan mendekati sempurna.
***
Terkadang perbedaan menjadikan kita semakin jauh satu sama lain. Tapi apalah arti Bhinneka Tunggal Ika yang sudah berabad-abad menjadi slogan bangsa kita jika kita tidak bisa bersatu dalam perbedaan. Banyak cara untuk menempatkan perbedaan dalam satu wadah, salah satunya dengan bergabung bersama komunitas, membuat semacam diskusi kecil-kecilan, mengadakan kemah, dan lain-lain. Tak lengkap hidup ini tanpa perbedaan, tak indah pula hidup ini tanpa perbedaan.
Sekian postingan kali ini. Semoga bermanfaat,.
Salam budaya, Youth Camp 2010
2 kritikan:
nice blog dear !
marai meri juh !
woya, kok fotoku raono?
haha.. 3 dino gag adus gara2 ngutek2 html nduk.
loh fotomu didelekne ipin kabeh... hahahaha
Posting Komentar
Tempat Menghujat